Daun Berjatuhan Salju Berjatuhan

Silfa's Library

Senin, 28 Januari 2013

Sakit



I heard you were sick, I was very sad to hear that ...
I hope you recover quickly and rapidly improved ...: '(
I'd love to see you but .... I do not know your house hehehehe
Why I became very worried with you???


cepet sembuh cinta.......^_^

 ya allaah,sembuhkan dia...jadikan sakitnya itu menjadi penghapus dosa2nya...semoga kau beri kesehatan padanya....

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبِأْسَ، اشْفِ أَنْتَ الشَافِي لاَ شَافِيَ إِلاَّ أَنْتَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَفَمًا



“Ya Allah, Rabb sekalian manusia, hilangkanlah petakanya dan sembuhkanlah dia, Engkaulah Yang Maha Penyembuh, tak ada penyembuh kecuali penyembuhan-Mu, sebuah penyembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Rabu, 16 Januari 2013

Tak Sama

Pengen ketawa,pengen senyum-senyum sendiri....hehehehehe
ah lupakan!!!

huuuuuuft!!!!hemmmmmm apa yang aku rasa apakah sama dengan apa yang dia rasa???
sudahlah tidak akan mungkin lagi sama...aku yakin itu!!!
biarkan aku menikmati kebahagiaan yang baru saja aku rasakan hari ini (kamis,17 Januari 2013) di ruang kantor tata usaha..heheheheh 



Senin, 14 Januari 2013

Cerita Penuh Suka Cita

Cinta kita melukiskan sejarah,
Menggelarkan cerita penuh suka cita. . .
hehehehehe
^_^

Masih Tetap Lembut Sentuhan itu

Ya Tuhaaaaaaaaaaaaaaan....
aku pegang tangannya........selembut itukah?????

ya tuhaaaaaaaaaaaaaaaaan aku pengen bilang sama dia,aku seneeeeeeeeeeeng bangeeeeeeet..!!

Minggu, 13 Januari 2013

Tak Tau..

Galauku karena aku sangaaat merindukanmu.....T_T

Masih ku ingat jelas indah senyummu...

Banyak Hal

Begitu banyak hal yang ku alami...
yang ku temui,saat bersamamu ku rasa senang, ku rasa sedih...
Air mata ini menyadarkanku...
kau takkan pernah jadi milikku...

Yah,lirik lagu itu buat aku sadar bahwa seorang yang kita miliki saat ini belum tentu akan jadi teman hidup kita nanti...mungkin kya gitu kalee ya...^_^ (sok tahu.com)

hemmmm ya allaaaaaaaaaaaah sampai kapan yah galauku berakhir???
hehehehe :-)

orang-orangan sawah bilang :"di nikmati ja lah...seperti seharusnya..." hemmm dasar umplong
hahahahaha
:-D

Jumat, 11 Januari 2013

Mencintai Tanpa Memiliki (MTM)

walau tidak bisa memilikinya setidaknya kau punya kenangan2 indah bersamanya..
meski tidak lagi mendapatkan cintanya paling tidak kau pernah punya kesempatan mencintainya.

_mencintai tanpa memiliki_
 
a friend said something like that to me...
T_T

ya allaaaaaaaaaaah aku kangen sekali demgannya,tapi aku sudah tidak pantas lagi mengatakan itu padanya karena dia pun sudah punya seseorang yang lebih berarti saat ini...
ya allaaaaaaaaaaaah aku mohon titipkan bahagia padanya,...T_T
semoga untuk kali ini dia menemukan yang terbaik buat dia dan yang bisa buat bahagia dia.
jangan biarkan senyum itu hilang dari raut wajahnya yang lembut itu ya allaaaah...
semoga bahagia tetap padanya....T_T 


Untitled

Life must go on....
mungkin itu kata yang tepat buat ku saat ini....biarkan waktu nanti yang menjawab semuanya.
dan sering juga aku dengar dari orang-orang bahwa "pasti akan indah pada waktunya"
yah,....aku mencoba untuk tetap bisa survive dengan apapun keadaanku saat ini..
stay cool,said a friend to me...^_^
thank's buat sobat2 ku yang tetap ikhlas memberi support dan input yang baik buat ku selama ini,baik aku dalam keadaan hati lagi sedih dan seneng...:'(

Saat ini yang aku butuhkan hanya kalian...aku pernah bilang pada kalian "aku benci dengan diriku,kenapa aku harus seperti ini??"
meraka dengan ikhlas mengusap pundakku dengan lembut dan berkata : "semua ini adalah pelajaran yang dimana kamu (red.aku) bisa belajar mendewasakan sikap,tingkah laku dan yang lainnya.ambil positifnya dan buang semua negatifnya dan kamu bisa mulai semuanya dari nol.jangan merasa sendiri,.karena kamu tidak benar2 sendiri.aku yakin kamu bisa survive dengan keadaan ini.mungkin Allah sedang berbicara padamu tentang sabar dan ikhlas."

Aku tersedu dalam pelukan sahabat tercintaku....T_T
aku masih sangat mencintainya mbak,tapi aku tau perasaan itu tidak akan lagi kembali seperti dulu..aku ingin menghapus perasaan itu mbak....T_T

"Kau tahu ada tempat khusus tersendiri dalam hati kita buat orang yang pernah kita cintai,atau orang yang sampai saat ini masih sangat kita cintai tapi kita tak akan bisa lagi dengannya!jadi jangan pernah kita mencoba untuk menghapusnya karena kita tidak akan pernah bisa.biarkan rasa itu terbungkus indah dalam memori kita dan hati kita" Seorang sahabat menjelaskanku panjang lebar tentang semua itu!

Tangisku makin pecah dan aku tak sanggup menahan sesaknya dadaku hampir aku tak sadar diri dalam pelukannya.

Terakhir kemarin siang aku mencoba menelvnnya mbak,aku kangeen bgt sama dia,aku beranikan diri telvn dia pakai telvn di ruang kepsek...aku seneng bgt mbak waktu itu.tapi aku sedih saat semalam aku dapat sms dari dia seperti yang pean baca tadi.

Sahabatku berkata :"ikhlas dek,yah ikhlas kan dia bahagia dengan pilihannya saat ini.dan pasti pean akan temukan juga pada waktunya nanti.let it flow...biarkan semua itu mengalir dengan tenang."

Mbak Aini,sahabat yang selalu beri aku support yang baik...


Kamis, 10 Januari 2013

Kalam Hikmah

 
 
 
 
 
Maulana Imam Ibnu Athaillah Askandary berkata dalam Kalam Hikmah beliau sebagai berikut:

"Orang yang begitu sangat cintanya bukanlah orang yang mengharapkan balasan sesuatu dari pihak yang dicintainya atau dia menuntut sesuatu maksud dari pihak yang ia cintai, karena orang yang begitu sangat cintanya itu ialah orang yang memberi buat anda, bukanlah orang yang begitu sangat cintanya itu merupakan orang dimana anda memberi buatnya."
 
kangen bisa ngaji lagi kayak dulu....
banyak teman,bisa share dengan teman-teman,hemmmm....kapan ya bisa kayak gtu lagi...

Telfon Gokil

hemmm....rasanya pengen ngakak dech...wkwkwkwkwkw
gmn gak...gokil bangen bin koplak bin geje bin pa ja dch...hahahaha
ya tuhaaaaaaaan bahagianya bisa dengerin suara lembutnya lagi...

sentiuuuuuuuuut..glodak glodak pyar pyar

aaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh
hahahahahahaha
cba bisa ngakak bareng dia lagi...hehehehemmmm

ini ceritaku hari ini..

^_~

Senin, 07 Januari 2013

AMBIGU

Andaikan tangan ini bisa luwes menuliskan kata demi kata sehingga merangkai sebuah kisah sederhana....
tapi aku tak seperti Afifah afra,Asma nadia atau penulis lainnya yang begitu luar biasanya mereka menorehkan tulisan demi tulisan dalam sebuah karya-karya istimewanya...

huuuft!!!
disini aku belajar menuliskan kata demi kata dari pikiranku yang entah tak tahu dari mana asalnya..


Telah Usai....



Ku hanya berharap semoga
Kenyataan sedih yang kurasa ini ada hikmahnya
Menjadikan aku makin sabar dan dewasa
Tuk tempuh hari esok yang bahagia ku damba......







aaaaaaaaaaahhhh pusing dech...


T_T

Sebening Cinta Embun

Oleh: Novie An-Nuril Khiyar

Cerpen Cinta Romantis
Embun. Aku memanggilnya embun. Titik – titik air yg jatuh dari langit di malam hari dan berada di atas dedaunan hijau yang membuatku damai berada di taman ini, seperti damai nya hatiku saat berada disamping wanita yang sangat aku kagumi, embun.

“ngapain diam di situ, ayo sini rei…” teriakan embun yang memecahkan lamunanku. Aku lalu menghampirinya, dan tersenyum manis dihadapan nya.

“gimana kabarmu embun?”

“seperti yang kamu lihat, tak ada kemajuan. Obat hanyalah media yang bertujuan memperparah keadaanku. Dan lihat saja saat ini, aku masih terbaring lemah dirumah sakit kan?”, Keluhnya.

“obat bukan memperparah keadaanmu, tapi mencegah rasa sakitnya. Embun,, kamu harus optimis ya”.

“hei rei, aku selalu optimis. Kamu nya aja yang cengeng. Kalo jenguk aku pasti kamu mau nangis,, iya kan? Udahlah rei,,, aku udah terima semua yang di takdirkan Tuhan,, dan saatnya aku untuk menjalaninya, kamu jgn khawatir, aku baik-baik aja kok”. Benar kata embun, aku selalu ingin menangis ketika melihat keadaannya. Lelaki setegar apapun, pasti akan sedih melihat keadaannya, termasuk aku.
***

Sudah 2 minggu tak kutemui senyum embun di sekolah. Sangat sepi yang aku rasakan. Orang yang aku cintai sedang bertaruh nyawa melawan kanker otak yang telah merusak sebagian hidupnya. Apa? Cinta? Apakah benar aku mencintainya??? Entahlah,, aku hanya merasakan sakit di saat melihat dia seperti ini. ya Tuhan, izinkan aku menggantikan posisinya. Aku tak ingin melihat wanita yang aku sayangi terbaring lemah di sana. Tolong izinkan aku.

Seperti biasa, aku menyempatkan diri setelah pulang sekolah untuk pergi menjenguk embun di rumah sakit.

“hai embun,, bagaimana kabarmu?”

“sudah merasa lebih baik di bandingkan hari kemarin. Gimana keadaan sekolah kita?”

“baik juga. Cuma… ada sedikit keganjalan.”

“keganjalan apa rei?”

“karena di sana tak kutemukan senyummu embun….”

“ada ada aja kamu rei,,, hahaha. O iya, kata dokter, besok aku udah di izinin pulang lho. Aku senang banget. Kamu bisa kan jemput aku di sini”.

“apa? Serius?” tanyaku kaget dan senang juga.

“sejak kapan aku bisa bohong sama kamu. Aku serius reivan algibran. Hehehhe”.

“gak perlu sebut nama lengkapku embun azzula,, aku percaya kok”. Senang sekali bisa melihat senyum dan tawamu embun,,, bathinku.

***
Waktu terasa cepat berlalu, karena sekarang aku sudah berada tepat di depan pintu kamar embun. Aku mengetuknya dan…” pagi embun,,”

“pagi juga reivan,, gimana, kamu dah siapkan antar aku kemanapun aku mau…?”

“siap tuan putri,, aku selalu siap mengantarmu kemanapun engkau mau. Heheheh”

“ok,, sekarang aku pengen ke taman. Tempat kita pertama kali bertemu rei,, kamu bisa antar aku ke sana kan?”.

“siip, berangkat”.

Taman ini menjadi tempat favorit kami. Sedih, suka, marah akan kami lontarkan di tempat ini. Tempat yang penuh dengan bunga-bunga yang kami tanam dari nol. Ya, taman ini karya kami. Taman yg terletak tepat di belakang gedung sekolah. 1 petak tanah yg tak pernah tersentuh oleh tangan manusia, ntah apa alasan mereka. Tanah yg tandus, bunga yg layu telah kami sulap menjadi taman cinta yang begitu indah, yang di tumbuhi bunga2 kesukaan kami. Sejak embun di rawat di rumah sakit, aku tak pernah mengunjungi taman ini, walaupun dekat dengan sekolahku.

“rei, kenapa semua bunga di sini layu,, apakah tak pernah kamu rawat?”. Tanyanya. Apa yang harus aku jawab,, aku tau, dia pasti marah.

“mereka layu karena tak ada embun di sini”. jawabku seadanya.

“embun? Bukannya tiap pagi selalu ada embun yg membasahinya?”

“tak ada yg lebih berarti selain embun azzula bagi tanaman ini, termasuk aku”. Jelasku yg membuat dia terdiam sesaat.

“maksud kamu?”, dia menatapku dalam.

“tak ada,, mereka cuma butuh embun azzula yg merawatnya, bukan embun biasa dan aku. Mereka kesepian, karena sudah 2 minggu tak melihat senyum dan tawamu embun”.

“ya, aku menyadarinya itu. Sahabat,,, maafin embun ya,,, maaf selama ini embun gak bisa merawat sahabat serutin kemarin. Itu karena kesehatan embun yg semakin berkurang. Dulu embun bisa berdiri sendiri, sekarang embun harus menggunakan tongkat, kursi roda dan bahkan teman. Teman seperti rei, yg bisa memapah embun. Thanks y rei..”

“eh,, ii iya, iya embun, sama sama.”

Sudah seharian kami di sini,, tanpa di sadari embun terlelap di pangkuanku. Menetes airmataku ketika melihat semua perubahan fisik yg terjadi padanya. Wajahnya yg pucat, tubuhnya yg semakin kurus, dan rambutnya yg semakin menipis, membuat aku kasihan. Kenapa harus embun yg mengalaminya? Tapi aku juga salut, tak pernah ada airmata di wajahnya. Dia sangat menghargai cobaan yg diberikan Tuhan kepadanya, dia selalu tersenyum, walaupun sebenarnya aku tau, ada kesedihan dibalik senyum itu.

“rei…” desahnya

“ia embun. Kamu dah bangun ya? Kita pulang sekarang yuk,,, “ ajakku ketika dia sadar dari mimpinya.

“aku mau di sini terus rei,, kamu mau kan nemenin aku. Aku mau menunggu embun datang membasahi tubuhku. Sudah lama sekali aku tak merasakannya”.

“tapi angin malam gak baik buat kesehatan kamu”.

“aku tau, tapi untuk terakhir kali nya rei,,, pliss…”.

“maksud kamu apa? Aku gak mau dengar kalimat itu lagi”.

“gak ada maksud apa-apa,,, kita gak tau takdir kan. Dah ah,, kalo kamu gak mau nemenin aku, gak apa-apa. Aku bisa sendiri”.

“gak mungkin aku gak nemenin kamu embun,, percayalah… aku akan selalu ada untukmu”.

“ gitu dong,, itu baru sahabat aku.” Ucapnya sambil melihat bunga-bunga di sekelilingnya.

“embun…”

“ya,,,”

“kamu suka dengan embun?”

“sangat. Aku sangat menyukainya. Embun itu bening, sangat bening. Dan bening itu menyimpan sejuta kesucian. Aku ingin seperti embun, bening dan suci. Menurutmu bagaimana?”

“aku juga mencintai embun. Mencintai embun sejak mengenal embun”.

“rei, kamu tau… aku ingin seperti embun. Embun yang bisa hadir dan memberi suasana beda di pagi hari. Embun yg selalu di sambut kedatangannya oleh tumbuhan”.

“kamu sudah menjadi embun yg kamu inginkan.”

“maksudmu?”

“tak ada”.

Aku sengaja merahasiakan perasaanku terhadapnya. Karena aku tau, tak ada kata “ya” saat aku menyatakan perasaanku nanti. dia tak mau pacaran, dan dia benci seorang kekasih, ntah apa alasannya.

Jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi. Embun pun terlelap kelelahan di sampingku.

“embun,,,, embun,,,,,, bangun embun,, sekarang sudah pagi. Katanya mau melihat embun, ayo bangun” pujukku,, tapi tak kudengarkan sahutan darinya.

“ayolah embun, bangun. Jangan terlelap terlalu lama…” aku mulai resah, apa yg terjadi. Kurasakan dingin tubuhnya, tapi aku menepis fikiran negatif ku. Mungkin saja dingin ini berasal dari embun pagi.

“embun sayang,, ayo bangun. Jangan buat aku khawatir”. Lagi lagi tak kudengarkan sahutannya. Tubuhnya pucat, dingin, kaku,,. Aku mencoba membawanya kerumah sakit dengan usahaku sendiri. Dan,,, “ kami sudah melakukan semaksimal mungkin, tapi Tuhan berkehendak lain. Embun sudah menghadap sang pencipta” itulah kata-kata dokter yg memeriksa embun yg membuat aku bagai tersambar petir. Aku lemah, jatuh, dan merasa bersalah. Kalau tak karena aku yang mengajaknya ke taman, mungkin tak kan seperti ini. Ya Tuhan, kenapa ini terjadi… aku tak sanggup.
***

Beberapa bulan kemudian….
Aku temui surat berwarna biru dan ada gambar embun di surat itu.

Teruntuk reivan alghibran
Embun…
Titik titik air bening yg jatuh dari langit
Dan membasahi kelopak bunga yg aku sukai.
Aku ingin seperti embun, yg bisa hadir di hati orang
Yg menyayanginya. Tapi aku tak menemui siapa orang itu???

Rei … makasih ya, dalam waktu terakhirku, kamu bisa menjadi embun di hatiku. Dan tak kan pernah aku lupakan itu. Rei,, maaf kalau sebenarnya aku suka sama kamu. Aku sengaja tak mengungkapkannya, karena aku tau.. sahabat lebih berharga di banding kekasih.

O ia rei,,, tolong rawat taman kita ya,, aku gak mau dia layu karena tak ada yg memperhatikannya lagi. Karena taman itu adalah tempat pertemuan kita pertama dan terakhir kalinya.
sekali lagi,, makasih dah jadi embun selama aku hidup dan tolong,, jadiin aku embun di hatimu ….

salam manis… embun azzula.

“Embun,,,kamu tau, pertama aku kenal kamu, kamu telah menjadi embun dihidupku, yang menyejukkan hatiku. Dan kamu adalah butiran bening yang selalu buat aku tersenyum, seperti embun yang selalu buatmu tersenyum.

Taman ini, bukan aku yg akan merawatnya, tapi kita. Dan taman ini tak akan pernah mati, karena kamu selalu ada di sini, di sini rumah mu.” Kalimat terakhirku ketika meletakkan setangkai bunga mawar yg aku ambil dari taman di atas pusaranya. Pusara yg terletak di tengah-tengah taman embun. Dan kunamai taman itu dengan nama EMBUN. embun.. yang tak kan pernah mati…


the end